Minggu, 28 April 2013

Hobi mentraktir disaat Hari Ulang Tahun

Sebenernya tulisan ini mau ditulis (diketik) sejak tadi, Tapi apa daya malas pun menggelayuti. Nah, akhirnya aku pun memutuskan untuk menulisnya sekarang saja karena alasan ga bisa tidur .

Entah kenapa aku juga tidak mengantuk, smpet ketiduran 5 menit sihh . Tapii , setelah itu rasa kantuk itu hilang entah kemana . sembari menunggu rasa kantuk pulang padaku , akhirnya aku memutuskan untuk menulis saja .
Alasan lain aku menulis adalah karena aku berulang tahun hari ini . Ahaa , mungkin juga aku ga bisa tidur karena aku berulang tahun?? karena hari ini tanggal 2 April Hallaahh , ga tau dah hubungannya apa? Tapii skrg aku lagi Flu siih yaa (Hate this) . **Curhatannya brentii mpe disini aja yaa . kalau diterusin isinya bisa aja curhatanku semua :D
....

Selamat ulang tahun kepada diriku sendiri aku ucapkan . Aku sudah berikan kado untuk diri sendiri juga . Nahh , bagian inilah yang aku sukai .

Setahun kemudian ketika berulang tahun , aku menanyakan jam berapa sebenarnya aku lahir? Nahh , kalau jawaban yg ini aku lupa :D

Kalau 2 tahun belakangan ini yang aku lakukan ketika berulang tahun adalah : Pertama , mengucapkan selamat ulang tahun kepada diriku sendiri dan kemudian berbicara terhadap diri sendiri apa saja keinginanku .

Kedua adalah aku membelikan kado ulang tahun untuk diri sendiri . Heeiii... ini adalah bagian yang sangat menyenangkan . Tahun lalu aku membeli HP untuk hadiah ulang tahunku . Aku bungkus kertas kado dan dibuka tepat ketika aku berulang tahun . Rasanya menyenangkan .

Yang ada didalam pikiranku mengenai menghadiahi diri sendiri adalah seperti ini ...
“Pada dasarnya manusia itu senang diberi hadiah . apalagi diberi kado di hari istimewa . Salah satunya ulang tahun .” Aku pun begitu . di lubuk hati yang paling dalam kadang – kadang terbesit keinginan diberi hadiah .

Nahhh , daripada mengharapkan orang lain memberi hadiah dan meminta (aku ga terlalu suka meminta minta sesuatu kepada orang lain) , lebih baik aku memberikan hadiah buat diri sendiri bukan? Apa yang aku inginkan aku beli . Aku manjakan diri sendiri saat itu . Rasanya? Tentu menyenagkan (Beneran lho) . Tapii mungkin ada yg berpikiran, “Kasian banget ngasih kado buat diri sendiri karna ga ada yg ngasih”

Heiii... Tapi bukan itu alasannya . Terus terang aku selalu dapet hadiah dari temen temenku . Tapii , memberikan kado kepada diri sendiri itu.... wujud menghargai diri sendiri (My opinion) . Kitalah yang paling tau kebutuhan dan keinginan sendiri .

Oiiaa , bagian yang paling menyenangkan dari ulang tahun itu adalah berbagi makanan bersama kerabat disekitar kita . istilahnya bisa aja traktir gitu . Bagi aku pribadi , berbagi makanan untuk orang lain adalah suatu moment yang membahagiakan (Yaa selama masih ada uang tabungan , hehee) . Aku bahagia melihat mereka bahagia . Hallaahhh ...
.......

Hmmm... ngomongin ulang tahun yaa??
Orang – orang cenderung bahagia dihari ulang tahunnya karena usianya makin bertambah dan makin “Dewasa” (Katanya) . Padahal umur kita makin berkurang yaa di dunia ini? Jadi harus bahagia atau sedih?
Ahh , aku jadi inget perkataan seorang temanku yang mengatakan bahwa “Makin dewasa akunya, padahal dulu dosa ga sebanyak sekarang” Ya aku jawab aja, “Pahalaku juga kan ga sebanyak yg sekarang dulu mah” . hahahaa , Pembicaraan yg anehh .

Tapii ingat! Kalau berfikir itu jangan Cuma dari satu sisi . banyak tuh sisi yg lain . Jika otakmu segitiga , lihatlah dari 3 sisi . Karna segitiga itu punya 3 sisi . Kalau mau bujur sangkar , sisinya ada 4 . Hehehee ...

Hmmmm... (Lagi banyak bergumam)
Hari ulang tahun itu banyak di doain sama orang lain yaa? Enak donk ...
Terus terang aku makin bingung dengan apa yg aku ketik ini .
.......

Haduuuuhhhh , kenapa tulisan ini jadi panjang yaa?
Isinya curhatanku lagi . Padahal kan sebenernya bukan ini yang pngen aku tulis . emang sihh berhubungan sama hari ulang tahun . Tapii apa daya jari saya menekan huruf – huruf yang ada diatas sehingaa ter-ketik curhatan ini (Bener ga sihh itu penulisannya “ter-ketik”?)

Gpp deh isinya curhatan . Aku memaafkan diri sendiri karena sedang berulang tahun , lapar dan tidak juga mengantuk . Hallahh , makin gaje!

Itu rasa kantuk tersesat apa yaa?? Makanya ga dateng juga . Padahal tulisan ini hampir selesai dan tiba – tiba saya merasa laparrr ...

Udahh ahh , Cuaappeee pemirsa ...

Penjual Bakso Malang

Udah tiga malam Bapak penjual Bakso Malang yang sering lewat di depan rumah aku gak jualan, aku sangat khawatir. Jangan-jangan kekhawatiran aku terjadi? Semoga saja kekhawatiran aku itu tidak benar !

Ada seorang penjual Bakso Malang yang biasa lewat di depan gang rumahku, sebenarnya kalau di sebut gang sih bukan gang karena jalan masuk ini muat untuk 2 mobil dan jalan itu bernama Jalan Kaliabang nama yang aneh bukan? pasti yang terlintas di pikiran orang-orang adalah seseorang abang-abang , atau warna merah? Salah semua, karena aku sendiri juga gak tau.

Lanjut ke penjual Bakso Malang. Aku, temanku dan mamahku lumayan sering beli Bakso Malang ke Bapak ini, selain harganya yang murah meriah, se porsi cuma Rp. 3000! Bakso Malang ini juga menjadi pelipur lara di kala kelaparan di malam hari karena Bapak ini mangkalnya setiap jam 9 ke atas. We are the girl is always act like we do diet but we do always starving in the middle of night, hehehe

Lalu, kenapa aku khawatir sekali dengan ketidak beradaan Bakso Malang ini? Apakah karena aku jadi gak menemukan pelipur lara? atau karena tanggal tua jadi gak ada pilihan makan murah? Tentu bukan karena alasan ini !

Jadi, begini ceritanya…
Saat itu aku dan temanku dalam perjalanan pulang jalan-jalan, biasanya aku melewati jalur tercepat menuju rumah . Tapi malam itu aku melewati jalur kanan artinya muter dulu dan memakan waktu lebih lama 15 menit, ya kan gak apa-apa sekali-kali mencari variasi biar gak bosen.

Perjalananku terhenti di sebuah jalan dikarenakan banyak kerumunan orang-orang di sana.. Sungguh mati, aku sangat penasaran ada apa gerangan? akhirnya setelah mencari dan mencari tau, aku mendapatkan seseorang yang dapat diintrogasi. Seorang pemuda dengan pacarnya memberikan informasi bahwasannya ada kecelakaan tadi .

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kembali, setibanya dirumah, temenku tiba-tiba saja berguman :
“Wah, Bapak Bakso Malang gak jualan, padahal aku punya hutang Rp. 3000 ke dia”
Perasaan aku langsung gak enak
“Wah, jangan-jangan….” aku tak meneruskan kalimat itu karena temenku langsung memotong kalimat aku
“Eh, Vin aku tahu apa yang kamu pikirkan, dasar jahat!” omelnya, aku cuma melongo
“Kok kamu tau apa yang aku pikirkan?” kata aku
“Iya tau, dasar kamu jahat! Aku masih punya hutang sama dia tau!” gerutunya, aku diam dan tersenyum
“Wah berarti kami harus ketuk pintu satu persatu di akherat nanti buat nyariin tuh Bapak buat bayar hutang…” Canda aku, temenku cuma nyungut-nyungut

Itu adalah malam pertama aku dan temenku tak dapat menemukan si Bapak Bakso Malang, dan tadi malam adalah malam ke-3. Semalam aku udah mengucapkan janji kalau besok si Bapak Bakso Malang jualan aku mau beli 4 porsi dan membayarnya 6 porsi (yang 1 porsi hutang temenku).

Bapak penjual bakso malang besok jualan ya…
^_^
Sebenarnya disuruh ceritain tentang fenomena yang ada lingkungan sekitar tugasnya, tapi aku hanya bisa nyeritain tentang fenomena tukan Bakso Malang,hehe ga nyambung :D