Kali ini saya akan
menceritakan tentang fenomena kemacetan di Ibu kota. Kemacetan bukan cerita
asing lagi bagi warga Ibu kota, setiap hari mungkin warga penduduk Ibu Kota
bertemu dangan kemacetan.
Apalagi di jam-jam berangkat
atau pulang kerja, kemacetan sudah menjadi santapan biasa bagi warga Ibu Kota.
Bila sudah macet rasanya ingin terbang saja. Kadang mustahil rasanya bila Ibu
Kota terhindar dari kemacetan.
Mungkin ada disaat-saat Ibu
kota agak lenggang, saat-saat itulah ketika lebaran tiba, semua orang yang
memiliki kampung halaman pasti ingin mudik, ingin pulang kampung, dan Ibu Kota
menjadi kosong, disaat-saat itulah warga Ibu Kota terhindar dari kemacetan.
Sudah dengan cara apapun di
lakukan oleh Pemerintah Ibu Kota untuk menertibkan lalu lintas dan menghindari
kemacetan tapi hasilnya selalu saja nihil, ya mungkin hanya mengurangi tapi
tidak menghindarkan dari kemacetan 100%.
Sudah banyak disediakan alat
transportasi umum oleh pemerintah, dari mulai bus, angkutan, kereta, busway,
tetapi masih saja tidak bisa menghindarkan dari kemacetan, mungkin saja karena Ibu
kota sudah terisi penuh oleh orang-orang.
Bahkan mau diganti presiden,
wakil rakyat, gubernur, walikota atau apapun itu tidak bisa menghindarkan warga
Ibu Kota untuk terbebas dari kemacetan. Perlu di survei apa saja yang
menyebabkan kemacetan itu.
Menurut saya terjadinya
kemacetan itu adalah karena warga-warga tidak disiplin dengan
peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh pihak-pihak berwajib. Kurang adanya
kesadaran untuk mengikuti aturan-aturan itu semua.
Dampaknya ya kemasyarakat
itu sendiri, akibatnya macet dimana-mana dan timbul kerugian-kerugian yang
banyak dari kemacetan itu sendiri.
Sebaiknya memang jalan
satu-satunya untuk menghindari kemacetan itu adalah dengan kesadaran
masing-masing dari pihak yang melewati jalan itu, patuhilah peraturan lalu
lintas, dan taatilah, mungkin dengan cara kesadaran dari masing-masing pihak
kita bisa terhindar dari kemacetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar